Seminar Pemikiran dan Peradaban Islam Membentuk Critical Thinking dan Akhlak Mulia Guru

Alhamdulillah pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2024 terlaksana Seminar Pemikiran dan Peradaban Islam Program Kaderisasi Ulama Angakatan XVIII sebagai wujud implementasi kerjasama antara Universitas Darussalam Gontor dan STKIP AL Hikmah Surabaya. Kebetulan tanggal 22 Oktober 2024 kita juga akan memperingati Hari Santri Nasional.

A generic square placeholder image with rounded corners in a figure.

Seminar dibuka oleh Ustadz Zainal Abidin, S.Si., M.Pd. selaku Ketua STKIP Al Hikmah Surabaya. Beliau menyatakan bahwa mendiskusikan peradaban Islam itu sangat menarik dan menjadi bekal pembentukan critical thinking dan akhlak mulia guru. Beliau juga berharap semoga ke depan dapat ditingkatkan dalam wujud pembelajaran dan penelitian bersama. Para peserta sangat antusias mengikuti seminar. Diskusi menjadi hidup dengan munculnya banyak pertanyaan sebagai respon atas materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber. 

A generic square placeholder image with rounded corners in a figure.
A generic square placeholder image with rounded corners in a figure.

Seminar di Ruang Arofah ini memfokuskan pada tiga issu kekinian dan kontekstual. 1) Azra Furqony, S.T. mempresentasikan Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) dan Persoalan Krisis Identitas: Mendudukkan Kembali Makna Manusia di Era Media Sosial. Manusia itu harus mampu mengendalikan teknologi, bukan teknologi yang mengendalikan manusia.

Guru tidak boleh selalu dalam keadaan ketakutan ketinggalan informasi / FOMO, tapi harus mencari informasi yang up to date atas dasar ilmu. 2) Alin Safraz Himam, M.Pd. memaparkan Neoliberaliseme dan Problematika Edu-Factory di Pendidikan Tinggi. Dosen dan mahasiswa jangan sampai terkena virus zombie akademik yang berotak kosong dan agresif hanya jika ada mangsa dan materi saja. Akademisi harus insaf mengenali dirinya untuk mengenal Rabb-nya.

A generic square placeholder image with rounded corners in a figure.
A generic square placeholder image with rounded corners in a figure.

Akademisi harus berusaha menjadi hamba Allah yang taat dan khalifah yang selalu berpikir dan bermanfaat di muka bumi. Pendidikan Tinggi harus membuat kurikulum yang mendahulukan ilmu-ilmu fardhu ‘ain, lalu menguasai ilmu-ilmu fardhu kifayah dan mubah. 3) Hasyanto, S.Ag. mempresentasikan Konsep Modersai Beragama: Kontroversi dan Konsekuensi. Moderasi Beragama sangat baik sebagai jalan tengah bertujuan menjaga dan mengangkat harkat martabat manusia. Namun menjadi kontroversial dan tidak baik jika moderasi beragama dipakai untuk mereduksi ajaran agama yang mutlak demi kemanusiaan.